Laman

Selasa, 05 Oktober 2010

5-10 Tahun Mendatang Indonesia Bisa Produksi Chipset

Depok (ANTARA) - Pakar "chipset" Indonesia, Dr Eko Fajar Nurprasetyo mengatakan Indonesia dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang akan dapat memproduksi chipset sendiri secara massal.

Eko di Depok, Jumat, mengatakan bahwa untuk mewujudkan semua itu dirinya kembali ke Indonesia dan ingin membuat industri chip di Kota Depok sehingga Depok bisa menjadi pusat industri teknologi yang juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warganya.

Peraih Penghargaan BJ Habibie Technology Award (BJHTA) 2010 tersebut mengatakan dirinya selain mendesain chip untuk wimax, juga mendesain chip untuk server, untuk signal, untuk processing, dan untuk scanner.

Eko merupakan warga Depok yang sebelumnya telah berjaya di sebuah perusahaan semi konduktor Sony LSI di Jepang dan kini telah kembali ke tanah air untuk dan memulai usaha dibidang pembuatan desain chip di bawah logo Versatile Silicon Technology.

Perusahaan itu merupakan perusahaan desain IC pertama di Indonesia yang dirintis bersama bersama beberapa temannya dari ITB.
Pada 2008 ia bergabung dengan Xirka perusahaan satu-satunya di Asia Tenggara yang mendesain chip untuk wimax.
Untuk mendukung industri chipset di Depok, Eko meminta dukungan Wali Kota Depok untuk bekerjasama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membuat kurikulum yang berkaitan dengan industri dan teknologi.
Menanggapi akan dikembangkan industri chip di Kota Depok, Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, mendukung penuh usaha yang dilakukan Eko.

"Sangat cocok sekali membuka industri teknologi di Depok karena Kota Depok memiliki banyak perguruan tinggi yang berkompeten," katanya.

Mantan Presiden Partai Keadilan (PK) tersebut sangat bangga dan bersyukur karena memiliki warga yang sangat potensial dan mempunyai keahkian dalam teknologi tinggi.

"Saya ucapkan selamat dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas prestasi yang telah diraih," ujarnya.

Ia berharap ilmu dan kemampuan yang dimiliki bisa dikembangkan di Depok dengan membuat sebuah industri dan mengembangkan teknologi chip, sehingga bisa menyerap warga Depok dan Depok bisa menjadi pusat teknologi.

Ponsel Android dengan Kamera 14 MP Pertama

JAKARTA, KOMPAS.COM- Selagi Nokia tengah merilis ponsel N8 dengan kamera 12 MP, sebuah perusahaan yang terhitung masih "hijau" di bursa ponsel dunia, Altek malah sedang menyiapkan ponsel dengan kamera resolusi 14 MP.

Kamera yang dipakai berbeda jenis dengan kamera ponsel umumnya yang fixed. Kamera pada ponsel yang memakai sistem operasi Android (versi 2.1 Eclair) ini dapat bergerak ketika melakukan zooming. Tentu saja karena telah memakai pembesaran optik (hingga tiga kali), bukan lagi zoom digital. Sementara untuk memperkuat fungsinya, tepat di atas kamera ditanamkan sebuah flash Xenon. 

Untuk kotak bidik, ponsel ini mengandalkan layar berukuran 3,2 inci. Sedangkan buat keperluan perekaman video, Altek memastikan kualitas high definition (HD).

Altek sendiri baru akan memasarkan seri ini di kawasan Eropa. Perusahaan asal Taiwan ini sebelumnya juga pernah melepas ponsel dengan kamera high resolution, yaitu pada seri T8680 yang mengenakan resolusi 12,2 MP. Namun perekaman videonya masih berstandar VGA. (ANDRA/FORSEL)

Ponsel Ramah Lingkungan Rp 899.000

JAKARTA, KOMPAS.com — Isu lingkungan memang menjadi agenda tetap sejumlah vendor papan atas, khususnya dalam hal penggunaan material ramah lingkungan. Meskipun tak semua produk memakai material serupa. Namun, upaya untuk mengemas produk-produk seperti ini boleh diacungi jempol. Sony Ericsson, misalnya, yang mengampanyekan "GreenHeart". Pemakaian material plastik daur ulang yang lebih ramah terhadap lingkungan dikenakan. Seperti yang dipakai pada seri Sony Ericsson Cedar.

Meskipun memakai material khusus, tetapi harga yang dipatok hanya Rp 899.000. Ramah lingkungan juga diwujudkan dalam bentuk cat yang menggunakan media air, charger berkekuatan listrik yang rendah, juga kotak pembungkus yang lebih kecil untuk mengurangi pemakaian kertas.

Sementara itu, fungsi ponsel ini—meski desainnya terkesan seperti sebuah ponsel low end—berupaya untuk mengikuti kebutuhan konsumen yang tetap menjadi prioritas. Umpamanya tetap menghadirkan fitur jejaring sosial dan push e-mail. Demikian pula dengan jaringan yang dipakai, bukan sekadar GPRS, melainkan HSDPA. Bahkan, tugas ponsel ini bisa bertambah menjadi sebuah modem eksternal.

"Dengan fitur 3G HSDPA, jack 3,5 mm, dan port microUSB untuk koneksi mudah ke laptop Anda, Sony Ericsson Cedar memudahkan konsumen terhubung dengan komunitasnya, apakah untuk bekerja, bersenang-senang ataupun bermain," ujar Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia.

Fitur lain yang bisa dianggap sebagai kelebihan adalah sebuah Widgets Manager 2.0. Fitur ini memberi peluang kepada pengguna untuk mengeset fitur ataupun aplikasi ke dalam widget sesuai keinginan. Sedangkan browser internetnya memakai Netfront 3.5. (ANDRA/FORSEL)

Symantec: Stuxnet Dibekingi Pemodal Besar

VIVAnews - Dalam film sering digambarkan karakter jahat yang menggunakan internet untuk mematikan stasiun pembangkit listrik dan berusaha untuk melumpuhkan keamanan nasional sebuah negara. Dengan munculnya worm Stuxnet, kini kondisi seperti itu tidak lagi hanya ada di dalam film detektif saja.

Seperti diketahui, worm Stuxnet merupakan worm komputer yang membidik sistem kontrol industri yang tampaknya kini sedang mengincar instalasi nuklir milik Iran.

Berdasarkan pengamatan para peneliti, worm seperti ini belum pernah muncul sebelumnya. Apa yang dilakukannya dan bagaimana worm ini muncul juga masih misteri. Stuxnet merupakan virus komputer pertama yang dapat menimbulkan kekacauan di dunia nyata.

“Kami benar-benar belum pernah melihat worm seperti ini sebelumnya,” kata Liam O’Murchu, Peneliti dari Symantec Security Response, pada keterangannya, 30 September 2010. “Fakta bahwa worm ini dapat mengontrol cara kerja mesin fisik tentunya sangat mengganggu,” ucapnya.

Kemungkinan, O’Murchu menyebutkan, pihak yang berada di belakang pembuatan Stuxnet worm adalah pemerintah atau sebuah lembaga swasta yang kaya.

“Worm in terdiri dari program-program komputer kompleks yang pembuatannya memerlukan beragam keterampilan,” kata O’Murchu. “Stuxnet sangat canggih, didanai sangat besar dan tidak banyak kelompok yang dapat melancarkan ancaman seperti ini,” ucapnya.

O’Murchu menyebutkan, Stuxnet juga merupakan serangan melalui dunia maya pertama yang tampak secara spesifik membidik sistem kontrol di suatu industri.

Diperkirakan, dibutuhkan antara 5 sampai 10 orang dan memakan waktu hingga enam bulan untuk membuat Stuxnet.

“Selain itu, dibutuhkan pula pengetahuan sistem kontrol industri dan akses terhadap sistem itu untuk melakukan pengujian kualitasnya,” kata O’Murchu. “Sekali lagi ini mengindikaskan bahwa ini adalah sebuah proyek yang sangat terorganisir dan memiliki dana besar,” ucapnya. (hs)

Apple "Bertarung" Dengan Nokia

TEMPO Interaktif, Helsinki - Dua perusahaan raksasa teknologi saling menggugat di dua negara berbeda. Setelah sebelumnya Nokia menggugat Apple di pengadilan Amerika Serikat, Oktober lalu, kini giliran Apple menggugat Nokia di Inggris.

Dalam aksi gugat-menggugat itu, dua perusahaan tersebut saling mengklaim satu sama lain melakukan penyalahgunaan hak paten teknologi. "Kami sedang menyelidiki tudingan itu," kata juru bicara Nokia Mark Durrant.

Menurut dia, gugatan Apple kepada perusahaannya didasarkan pada sembilan persoalan implementasi hak paten yang dianggap sudah sesuai dengan ketentuan.

Adapun gugatan Nokia terhadap Apple berisi klaim bahwa perusahaan yang bermarkas di California itu telah "membajak" teknologi buatan Nokia yang menjadi dasar untuk layanan mengirim surat elektronik atau melakukan pengunduhan. Selain itu, Nokia menganggap Apple berutang royalti lantaran teknologi itu sudah diterapkan pada produk Apple iPhone.

Mengenai gugatan dan tudingan tersebut, juru bicara Apple di Inggris tidak bersedia berkomentar.
Reuters|Rini K

Permukaan Bumi Semakin Bergerak ke Utara

VIVAnews - Saat Anda membaca artikel ini, permukaan bumi di bawah Anda bergerak secara perlahan-lahan menuju ke kutub utara. Menurut sejumlah ilmuwan, pergeseran ini lebih besar dibandingkan dengan yang mereka perkirakan. Akan tetapi, di luar efek minor pada satelit, tidak ada efek signifikan yang akan terasa.

Peneliti menemukan, pergeseran massa air di seluruh dunia, dikombinasikan dengan apa yang disebut dengan post-glacial rebound, telah menggeser permukaan bumi dari pusatnya sebanyak 0,035 inci atau 0,88 milimeter per tahun ke arah kutub utara.

Post-glacial rebound merupakan efek balik dari permukaan padat bumi terhadap berkurangnya gletser dan hilangnya beban berat. Dengan berkurangnya gletser pada akhir jaman es, tanah di bawah es mulai naik dan terus naik. Untuk itu, seperti sudah diperkirakan, lapisan padat di permukaan akan bergerak ke utara sebagai efek dari pusat massa planet.

Saat menghitung perubahan ini, para ilmuwan mengombinasikan data gravitasi dari NASA dan satelit German Aerospace Center Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) yang mengukur pergerakan permukaan bumi lewat GPS dan model yang dikembangkan oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL) milik NASA yang memperkirakan massa samudra di atas setiap titik di dasar samudera.

Xiaoping Wu, peneliti JPL di Pasadena, California memperkirakan, penyebab utama pergeseran permukaan bumi adalah karena melelehnya lapisan es Laurentide, yang menyelimuti sebagian besar Kanada dan bagian utara Amerika Serikat di jaman es lalu.

“Temuan baru ini ternyata jauh lebih besar dibandingkan perkiraan terdahulu yang hanya 0,019 inci atau 0,48 milimeter per tahun,” kata Wu, seperti dikutip dari Livescience, 28 September 2010.

Meski demikian, Wu menyebutkan, pergerakan permukaan ke arah atas tidak akan mempengaruhi kehidupan di bumi. “Pergeseran itu kurang dari satu milimeter per tahun, jadi tidak berpengaruh,” kata Wu. “Beda halnya jika pergeseran mencapai 1 sentimeter. Itu akan menghadirkan perubahan yang signifikan,” ucapnya.

Walaupun pergerakan lempeng tidak mempengaruhi kehidupan manusia sehari-hari, pergeseran ini akan berpengaruh pada pelacakan satelit dan pesawat luar angkasa. “Seatelit di orbit di mencatat informasi dari luar angkasa dan berkorespondensi dengan instrumen yang ada di permukaan bumi,” kata Wu. “Pergerakan ini akan berpengaruh pada bagaimana kita melacak pesawat atau satelit tersebut,” ucapnya.

Laporan terbaru seputar pergeseran permukaan bumi tersebut dibuat oleh para peneliti dari JPL, Delft University of Technology di Belanda, serta Netherlands Institute for Space Research. Hasilnya dipublikasikan pada jurnal Nature Geoscience edisi bulan ini. (umi)

Menara Air Terjun di Udara Bertarung di China

VIVAnews - Ajang Olimpiade ke-31 di Rio de Janeiro Brazil, baru akan digelar enam tahun mendatang. Namun persiapan-persiapan sudah mulai dilakukan.

Rafaa, salah satu perusahaan konsultan arsitektur dan desain yang bermarkas di Zurich Swiss, menjadi salah satu perusahaan yang mengusulkan sebuah 'landmark hijau' untuk mensukseskan ajang tersebut. 

Salah satu tujuannya yakni menjadikan Rio de Janeiro sebagai simbol Olimpiade pertama yang memiliki jejak karbon nol.

"Proyek ini akan menyediakan energi bagi kota Rio de Janeiro dan warganya menggunakan sumber daya alam," kata Rafaa dalam blog resminya.

Rafaa menawarkan sebuah menara bernama Solar City Tower yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga surya dan sebuah air terjun buatan di atas laut. 

Pada siang hari, panel-panel surya menara tersebut akan menghasilkan energi listrik untuk kota Rio de Janeiro. Listrik itu digunakan untuk memompa air laut untuk ditampung di tangki di bagian atas menara. 
Pada malam hari, air tersebut disalurkan ke atas menara menjadi air terjun dan akan menggerakan turbin yang akan membangkitkan listrik untuk menerangi menara dan kota di malam hari. 
 
Menara setinggi 105 meter itu menyediakan berbagai fasilitas. Antara lain plaza yang terletak pada 60 m di atas permukaan laut, amphitheatre untuk menggelar berbagai kegiatan perkumpulan sosial, kantin dan toko yang terletak di bawah air terjun.

Tak ketinggalan, hiburan bungee jumping dari ketinggian 90,5 meter, serta balkon di tingkat paling atas dengan platform lantai transparan, sehingga air terjun yang terletak di bawahnya akan terlihat dengan jelas.

Rancangan besutan Rafaa ini rencananya akan dibawa ke ajang China International Architectural Expo ke-5, yang akan digelar di China National Convention Center Beijing pada Oktober 2010 mendatang. Desain ini akan dipresentasikan di Low Carbon Architecture Forum. (umi)

Worm Stuxnet Disponsori Negara Barat?

VIVAnews - Software jahat (malicious software/ malware) bernama Stuxnet, akhir-akhir ini semakin menggila. Iran menjadi negara terparah yang terimbas oleh worm komputer ini. 
Seperti dikutip dari situs ComputerWorld, setidaknya, 30 ribu komputer di negara itu terinfeksi oleh Stuxnet. Bahkan, dikabarkan badan energi atom Iran sampai harus melakukan rapat serius untuk mendiskusikan langkah menghadapi malware ini.

Menurut firma keamanan komputer Symantec, saat awal penyebaran malware ini, hampir 60 persen dari semua komputer terinfeksi berasal dari Iran. Banyak yang berspekulasi, bahwa malware ini sengaja dibuat untuk melumpuhkan reaktor nuklir Bushehr milik Iran.

Reaktor yang terletak di wilayah barat daya Iran, itu selama ini menjadi salah satu hal satu penyebab tingginya tensi antara Iran dan Barat. Barat, termasuk AS, sangat percaya, bahwa bahan bakar dari reaktor itu bisa diproses menjadi plutonium tingkat tinggi dan digunakan untuk membangun beberapa senjata nuklir.

Stuxnet sendiri merupakan program yang sangat berbahaya. Worm ini mengincar komputer Windows yang menjalankan sistem kontrol industri skala-besar yang terdapat pada pabrik-pabrik dan instalasi lain.
Sistem kontrol itu adalah SCADA (supervisory control and data acquisition) yang digunakan pada instalasi pembangkit listrik, pabrik-pabrik, pemipaan minyak, dan instalasi militer.

Stuxnet disebut-sebut oleh pakar keamanan komputer sebagai malware yang paling rumit yang pernah ada. Ia memanfaatkan empat celah keamanan sekaligus di sistem Windows. Ini merupakan yang pertama kalinya, sebuah program yang secara simultan mengancam dari begitu banyak celah. 

"Melihat derajat tipe program yang ada, bisa kami katakan bahwa kode pemrograman ini sangat-sangat komplek. Pemrograman Ini hanya bisa dilakukan oleh misanynya sebuah negara, bukan seorang hacker yang bermain-main di rumah orang tuanya," ujar Eric Chien pakar keamanan komputer dari Symantec. 

Hal senada juga diungkapkan oleh perusahaan keamanan komputer asal Rusia, Kaspersky. Menurutnya, tujuan utama Stuxnet bukan untuk memata-matai sistem yang terinfeksi tetapi untuk melakukan sabotase. Ini mengindikasikan bahwa perkembangan Stuxnet didukung sebuah negara dengan dukungan biaya besar, tim penyerang dengan keahlian tinggi, pengetahuan teknologi SCADA yang baik, serta data intelijen yang kuat. 
“Program jahat ini tidak dirancang untuk mencuri uang, mengirimkan spam, atau mengambil data pribadi. Tapi jenis malware ini dirancang untuk menyabotase gedung-gedung, untuk merusak sistem industri,” kata Co-founder dan Chief Executive Officer of Kaspersky Lab Eugene kaspersky, dalam rilis resmi yang diterima VIVAnews.

Lebih jauh, Kaspersky percaya Stuxnet adalah prototipe senjata dunia maya. “Saya khawatir ini adalah awal dari dunia baru. Tahun 90-an adalah dekade vandalisme cyber, tahun 2000-an adalah dekade penjahat dunia maya. Sekarang kita memasuki dunia yang benar-benar baru, yakni era perang dunia maya dan terorisme dunia maya,” ujar Kaspersky.

Serat Optik Kini Dukung Transmisi 200Gbps

 VIVAnews - Nokia Siemens Networks telah melakukan uji coba laboratorium yang berhasil mentransmisikan data dengan kecepatan 200Gigabit per detik (200G) melalui serat optik standar. Keberhasilan uji coba ini menandai langkah penting menuju jaringan 400G.
Uji coba tersebut dilakukan menyusul pengumuman terbaru Nokia Siemens Networks mengenai peralatan Dense Wavelength Division Multiplexing (DWDM) yang siap mendukung kecepatan hingga 400G. Diperkirakan, operator jaringan akan dapat menggelar jaringan optik siap 400G pada 2011.
“Uji coba terbaru kami menunjukkan bahwa saat ini sangat mungkin menggunakan kembali jaringan serat optik yang ada dan melipatgandakan kecepatan per panjang gelombang hingga 200G,” kata Oliver Jahreis, Head of Product Management for WDM Networks, Nokia Siemens Networks, pada keterangannya, 4 Oktober 2010.
Perkembangan ini, kata Jahreis, merupakan tonggak sejarah penting dan menunjukkan bahwa kita berada di jalur yang tepat menuju pendekatan yang hemat biaya untuk jaringan 400G dan seterusnya.
Jahreis menyebutkan, ketika permintaan untuk jaringan transport kapasitas tinggi terus meningkat, para operator jaringan perlu meningkatkan kecepatannya  per panjang gelombang dalam jaringan mereka yang sudah ada. “ Ini akan membantu para operator mendapatkan hasil maksimal dari investasi mereka, karena menambah jalur serat optik tambahan untuk memenuhi kebutuhan kapasitas merupakan pilihan yang mahal,” ucapnya.
Perpindahan ke 400G adalah langkah berikut dalam penggelaran transport optik, menyusul jaringan 10/40/100G saat ini.
“Penggunaan kembali serat optik yang ada untuk evolusi menuju kapasitas jaringan yang lebih tinggi akan melindungi investasi para operator, serta memberikan Kecepatan data yang lebih tinggi kepada pengguna akhir,” ucap Jahreis.
Nokia Siemens Networks melaksanakan uji coba ini di pusat penelitian dan pengembangannya di Munich dengan menggunakan peralatan prototipe yang dikembangkan.

Telkomsel: Ponsel Murah Hambat Teknologi 4G

VIVAnews - Banyaknya ponsel dan ‘smartphone’ murah di pasar Indonesia memiliki dampak positif sekaligus negatif. Positifnya, ponsel kini semakin menjangkau masyarakat terpencil atau yang memiliki dana terbatas namun membutuhkan perangkat komunikasi.
Dampak negatifnya, seperti diungkapkan Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama Telkomsel, pada keterangannya, 3 Oktober 2010 adalah fitur yang terpaksa dipangkas pada perangkat tersebut. Khususnya fitur konektivitas data.

“Agar terjangkau, ponsel ekonomis tidak menyediakan dukungan terhadap 3G atau HSDPA dan hanya menyediakan fasilitas GPRS untuk data,” kata Sarwoto. “Padahal, dari sisi jaringan, operator sudah dalam tahap untuk beralih ke layanan konektivitas berkecepatan tinggi,” ucapnya.

Kembali membanjirnya ponsel dan smartphone GPRS, kata Sarwoto, membuat operator perlu berinvestasi kembali, untuk menjaga layanan GPRS mereka tetap dapat dinikmati penggunanya dengan baik. “Padahal, buat operator, menggelar layanan 2G lebih mahal dibandingkan dengan layanan 3G,” ucap Sarwoto.
Ini membuat teknologi terbaru, seperti teknologi 4G LTE masih belum akan digunakan di Indonesia dalam waktu dekat.

Meski demikian, Sarwoto memprediksi, tren penggunaan perangkat 2G akan segera digantikan dengan perangkat yang dilengkapi dengan konektivitas data yang lebih tinggi. “Kemungkinan, teknologi seperti 4G LTE baru akan hadir di Indonesia pada 4 sampai 5 tahun ke depan,” ucapnya.